Langsung ke konten utama

Safety adalah agen perubahan


Safety adalah agen perubahan


Membutuhkan waktu
“Butuh proses dan waktu  untuk mengubah sesuatu ” kata Pak Agus W (SE 2008-2010) sewaktu kami berbincang -bincang tentang keselamatan kerja saat weekly internal meeting level-4 untuk membahas operasional pekerjaan. Dibutuhkan  juga komitmen dari semua karyawan dan sikap tegas dari para pengawal kebijakan tersebut bukan hanya diatas kertas tetapi diimplementasikan dilapangan.  Ibarat 3 sisi segitiga  yang mewakili masing-masing fungsi;  perumus, pelaksana dan pengawal. Para perumus kebijakan menentukan metode yang paling sistematis dan aman untuk diimplementasikan  dilapangan, para pekerja dilapangan melaksanakan dan mematuhi kebijakan yang sudah dirumuskan dan para pengawas mengawal kebijakan tersebut sehingga semua bisa bekerja dengan aman dan selamat proses produksi tetap berjalan sebagaimana mestinya.
Pada kenyataanya peraturan yang sudah dirumuskan tidak patuhi secara menyeluruh dan perlahan lahan menjadi kebiasaan bahkan menjadi tradisi yang diwariskan dari senior ke juniornya. Bila kita tanyakan perihal kebiasaan itu terkadang ada ungkapan “Saya sudah sekian tahun bekerja disini dan sampai sekarang aman saja” atau “semenjak saya bekerja disini memang sudah seperti ini adanya”.  Inilah tantangan yang mesti dihadapai sebagai oleh para pengawal kebijakan dalam hal ini adalah Petugas Keselamatan dan Pengawas Lapangan berusaha untuk “megubah” kebiasaan yang salah itu dan meluruskannya kembali.  Tentunya ini bukanlah perkara yang mudah, sang pengawal akan berhadapan dengan berbagai macam karakter pekerja yang tentunya akan memberikan response yang berbeda terhadap kita.  Harus cepat beradaptasi artinya kita dapat memahami dan tau karakter dari pekerja tetapi tidak terlalu “rapat” untuk menghindari kesan akrab yang bisa saja dimanfaatkan oleh oknum pekerja "cerdik" sehingga petugas nantinya kesulitan dalam mengambil keputusan dengan tegas dan professional.
Pengalaman yang membawa perubahan
Internal Cleaning. Pernah suatu ketika saya ditugaskan untuk melakukan pekerjaan rutin disalah satu anjungan lepas pantai, pada saat sedang bekerja saya melihat ada aktivitas yang menurut saya tidak aman dilakukan oleh pekerja kontraktor perawatan sumur.  Aktivitas mereka adalah  melakukan internal cleaning dalam  tangki yang termasuk dalam kategori  ruang terbatas tanpa mengikuti prosedur yang benar dimana ijin kerjanya hanya dalam bentuk verbal sementara pekerjaan itu temasuk kategori pekerjaan yang sangat beresiko.  Tindakan yang saya lakukan pada saat itu adalah menganalisa situasi lapangan, berdiskusi dengan salah satu pekerja, setelah berkoordinasi dengan atasan saya maka diputuskan untuk menghentikan pekerjaan tersebut dan segera  melaporkan hal ini kepada penanggung jawap pekerjaan dan penanggung jawab area kerja.
Phone Selular non Ex.  Membawa HP non Ex ke area proses produksi juga merupakan hal terlarang dan aturan ini tertuang salam aturan internal perusahaan STI-SPS-HSE 04-05 “Handphone Prohobited on Process area”.  Pada kenyataannya banyak dari karyawan yang mengabaikan aturan tersebut dengan berbagai macam alasan, bahkan ada yang tak sungkan-sungkan mengabaikan aturan tersebut dengan terang-terangan.  Melihat maraknya pelanggaran tersebut, sebagai petugas keselamatan pertama-tama langkah yang kuambil adalah dengan cara persuasif, tetapi cara ini tidak berhasil sepenuhnya karena kita menghadapi banyak pekerja oleh karena itu dengan sedikit keberanian suatu ketika saya mendapati seorang pegawai dengan level pengawas yang sedang asik memainkan jari-jarinyanya diatas smart phone personal. Saya dekati dia kemudian kusapa dia dengan nada rendah, dia sedikit terperanjat kemudian kutanyakan apa yang sedang dia lakukan sembari mengingatkan bahwa penggunaan HP non Ex diarea prosess adalah sebuah pelanggaran.  Dia bertindak kooperatif dan segera mengakhiri aktivitasnya.  
Scaffolding Tag.  Salah satu tugas petugas keselamatan adalah melakukan validasi setiap perancah yang akan digunakan dan melakukan pemeriksaan berkala terhadap perancah yang sudah digunakan.  Sewaktu melakuan pemeriksaan berkala dilapangan  saya menemukan sesuatu yang janggal dalam scaffolding tag milik kontaktor, ada tindakan manipulasi data dalam dokumen itu sehingga bila tidak cermat dalam memperhatikan seolah-olah itu adalah dokumen yang valid.
Kejadian itu saya koordinasikan dengan atasan, barang bukti berupa scaffolding tag saya serahkan untuk investigasi lebih lanjut oleh manajemen dan hasilnya bahwa manipulasi terhadap dukumen apapun itu tidak dapat dibenarkan.
Mengalahkan perasaan dan mengambil sikap
Seperti yang sudah saya kemukakan diatas bahwa menjadi petugas keselamatan yang ideal bukan perkara yang mudah.  Bukan hanya sekali dua kali  tetapi berkali-kali, bukan sehari dua hari bisa bertahun-tahun harus tetap senantiasa mengingatkan dan menghimbau untuk bisa melakukan perubahan positif.  Bukan hanya harus tau tentang aspek-aspek pekerjaan  tetapi  terkadang harus siap mengalahkan perasaan sendiri  untuk bisa bersikap tegas dan  pastinya semua tindakan yang diambil  hanya dalam ranah pekerjaan tidak ada hubungannya dengan pribadi sama sekali dan mereka yang dewasa dalam berfikir akan bisa membedakan hal itu.  Pada akhirnya Safety sebagai agen perubahan bisa diwujudnyatakan dan kita berharap bukan hanya dalam hal diatas tetapi dalam segalanya.

#pertaminaemployeejournalism
#EnergiUntukMaju
@pertamina
  


Komentar